Mengapa Anda Sulit Menulis Artikel, Ketahui Penyebabnya - Kadang kala anda merasa tertarik dengan sebuah artikel yang ringan tapi enak dibaca, kemudian anda berpikir; aku juga bisa membuat artikel seperti ini mah.
Tapi begitu praktek, mencoba menulis sebuah artikel, ternyata eh ternyata, sulit menulis artikel itu. Bukan karena anda tidak bisa mencurahkan pikiran ke dalam bentuk tulisan, tapi ketika mulai menulis, anda seakan kehilangan kata-kata yang tepat untuk artikel itu. Apa yang anda tulis seakan tidak nyambung, tidak terstruktur.
Kalau menulis cin cai sih gampang. Ini menulis artikel seperti yang dimuat di blog-blog, majalah-majalah atau koran-koran, kok susah menulis artikel, tidak segampang yang diperkirakan. Banyak orang yang berniat menulis artikel, ide sudah bagus, semangat menggebu, pas mulai menulis ... weleh-weleh ... malah kebingungan, dari mana harus memulainya?
Bagi kebanyakan orang yang pernah coba-coba membuat artikel, mungkin saja kemudian menarik kesimpulan bahwa ternyata tidak mudah menulis artikel. Ada yang terus mencoba sampai berhasil, tapi mayoritas berhenti begitu saja. Tidak pernah mencoba membuat atau menulis artikel lagi.
Mereka sampai beranggapan bahwa ia tidak bisa menulis artikel. Jadi tidak pernah berusaha lagi sampai berhasil. Ya, sudah, ia tidak pernah berusaha mencari jawaban, kenapa ia sampai merasa kesulitan menulis artikel? Tidak pernah berusaha mencari solusi agar ia bisa menulis artikel dengan baik.
Nah, pada artikel kali ini, kita akan mengungkapkan; kenapa anda sampai merasa kesulitan dalam membuat sebuah artikel. Kita akan bongkar tuh penyebabnya, sehingga anda bisa paham....oh, ternyata begitu sebabnya... Kita juga akan mencoba memaparkan jalan keluarnya sehingga anda bisa mengerti ....oh ternyata begitu toh caranya....
Kasus : Ada seseorang yang berkeinginan menulis artikel tentang sebuah hal. Ia punya gagasan yang bagus, namun ketika hendak menuliskan gagasannya, artikelnya gak kelar-kelar. Kenapa? Ternyata gagasan yang ia miliki untuk artikelnya adalah hal yang tak begitu ia pahami. Tak begitu ia kuasai. Gagasannya hanya berupa potongan kecil dari sebuah hal. Ketika hendak ditulis dan dikembangkan dalam bentuk artikel, gagasannya tak cukup untuk menjadi sumber insfirasi penulisan artikelnya.
Contoh, seseorang mempunyai ide atau gagasan tentang penanggulangan narkoba. Namun anda tidak memiliki informasi atau bahan yang cukup tentang penanggulangan pengaruh narkoba. Akhirnya, baru satu atau dua alinea pun yang ia tulis sudah mogok, kehabisan bahan untuk ditulisnya.
Solusi: Sebelum menulis sebuah artikel sebaiknya kita mengumpulkan bahan kepustakaan yang relevan dengan tema yang akan kita tulis. Sekarang ini bukan hal yang sulit, kita bisa mencarinya di internet. Baca 3 - 5 artikel yang relevan. Catat yang sekiranya penting. Sekiranya dirasa cukup kita bisa mulai menulis artikel dengan terlebih dahulu membuat kerangka atau outlinenya.
Kasus: ada juga yang kebingungan harus menulis dari mana memulainya. Tema sudah ada namun untuk menulis kalimat pertama pun kebingungan. Penyebabnya bisa jadi karena ia ingin membuat artikel yang langsung bagus.
Solusi : jangan punya pikiran dapat membuat artikel yang sekali jreng langsung bagus. Bagusnya sebuah artikel itu setelah melalui proses edit atau perbaikan. Jadi tulis saja dulu apa yang terlintas dipikiran, jangan pedulikan bagus tidaknya. Nanti juga aetelah aelesai kota edit-edit lagi. Kita sempurnakan. Yang kurang ditambah. Yang tidak nyambungbdibuang. Dan seterusnya.
Bisa juga anda baca-baca artikel punya orang. Kita bisa mencontohnya. Memodifikasinya dengan bahasa kita. Syukur-syukur dengan membaca artikel orang kita bisa terinsfirasi menemukan kalimat yang sesuai dengan pikiran kita.
Kasus :ada yang mengalami kesulitan ketika menulis artikel justru ia tak berhasil merampungkan artikel. Tak kunjung selesai artikel yang ia buat. Hanya beberapa alinea, kemudian macet. Penyebabnya, di antaranya karena ia tak berhasil membuat outline artikel yang benar. Outline ini sebenarnya bisa kita tulis atau cukup ada di pikiran saja.
Kasus : banyak orang menyangka bahwa menulis artikel itu harus punya bakat. Saya mengatakan, untuk bisa menulis artikel dengan baik, dengan lancar, itu diperlukan latihan. Menulis artikel itu keterampilan. Sekali lagi, keterampilan.
Artinya agar tidak mengalami kesulitan dalam menulis artikel, anda harus banyak berlatih menulis artikel. Menulis, menulis dan menulis, itu nasehatnya. Menulis artikel itu keterampilan yang harus diasah.
Artinya, dan ini inti dari sebenarnya masalah, kalau anda atau kita baru mulai belajar menulis artikel, itu pasti akan merasa kesulitan. Pasti! Tidak ada orang yang mulai belajar membuat artikel langsung lancar, enggak ada itu.
Kalau kita ingin mudah menulis artikel, tidak ada cara lain, anda harus terus berlatih. Terus belajar, betapapun pada awalnya kesulitan. Belajarnya bisa didahului dengan banyak membaca artikel sesuai dengan minat kita. Kemudian kita praktek, praktek, praktek. Menulis, menulis, menulis ... tak peduli hasilnya jelek atau bagaimana.
Lama kelamaan kesulitan dalam menulis artikel akan bisa dilewati. Menulis artikel akan menjadi mudah. Tak ada cara lain selain terus berlatih dan berlatih. Menulis dan menulis. Insya Allah kita akan menemukan caranya sendiri. Keterampilan membuat artikel akan terbentuk dan terasah.
1. Kuasai masalah atau tema yang akan kita tulis menjadi artikel;
2. Buat outline atau kerangka artikel secara tertulis;
3. Banyak membaca artikel karya orang lain;
4. Terus mengasah keterampilan menulis dengan cara terus membuat atau menulis artikel.
Saya kira cukup jelas ya. Sekian dulu artikel kali ini, yang sudah agak panjang lebar ini. Lain kali kita sambung kembali dengan artikel lainnya, masih tentang Panduan Menulis Artikel. Sampai jumpa, salam.
Tapi begitu praktek, mencoba menulis sebuah artikel, ternyata eh ternyata, sulit menulis artikel itu. Bukan karena anda tidak bisa mencurahkan pikiran ke dalam bentuk tulisan, tapi ketika mulai menulis, anda seakan kehilangan kata-kata yang tepat untuk artikel itu. Apa yang anda tulis seakan tidak nyambung, tidak terstruktur.
Kalau menulis cin cai sih gampang. Ini menulis artikel seperti yang dimuat di blog-blog, majalah-majalah atau koran-koran, kok susah menulis artikel, tidak segampang yang diperkirakan. Banyak orang yang berniat menulis artikel, ide sudah bagus, semangat menggebu, pas mulai menulis ... weleh-weleh ... malah kebingungan, dari mana harus memulainya?
Bagi kebanyakan orang yang pernah coba-coba membuat artikel, mungkin saja kemudian menarik kesimpulan bahwa ternyata tidak mudah menulis artikel. Ada yang terus mencoba sampai berhasil, tapi mayoritas berhenti begitu saja. Tidak pernah mencoba membuat atau menulis artikel lagi.
Mereka sampai beranggapan bahwa ia tidak bisa menulis artikel. Jadi tidak pernah berusaha lagi sampai berhasil. Ya, sudah, ia tidak pernah berusaha mencari jawaban, kenapa ia sampai merasa kesulitan menulis artikel? Tidak pernah berusaha mencari solusi agar ia bisa menulis artikel dengan baik.
Nah, pada artikel kali ini, kita akan mengungkapkan; kenapa anda sampai merasa kesulitan dalam membuat sebuah artikel. Kita akan bongkar tuh penyebabnya, sehingga anda bisa paham....oh, ternyata begitu sebabnya... Kita juga akan mencoba memaparkan jalan keluarnya sehingga anda bisa mengerti ....oh ternyata begitu toh caranya....
Ini Penyebab Mengapa Anda Sulit Menulis Artikel yang Baik
Kenapa sih susahnya minta ampun menulis artikel itu? Semoga saja kami bisa mendiagnosisnya dengan tepat. Ini beberapa kemungkinan yang menjadi penyebab anda tak bisa menulis artikel.1. Ide Bagus Tapi Anda Tak Menguasai Masalah atau Tema Artikel.
Kasus : Ada seseorang yang berkeinginan menulis artikel tentang sebuah hal. Ia punya gagasan yang bagus, namun ketika hendak menuliskan gagasannya, artikelnya gak kelar-kelar. Kenapa? Ternyata gagasan yang ia miliki untuk artikelnya adalah hal yang tak begitu ia pahami. Tak begitu ia kuasai. Gagasannya hanya berupa potongan kecil dari sebuah hal. Ketika hendak ditulis dan dikembangkan dalam bentuk artikel, gagasannya tak cukup untuk menjadi sumber insfirasi penulisan artikelnya.
Contoh, seseorang mempunyai ide atau gagasan tentang penanggulangan narkoba. Namun anda tidak memiliki informasi atau bahan yang cukup tentang penanggulangan pengaruh narkoba. Akhirnya, baru satu atau dua alinea pun yang ia tulis sudah mogok, kehabisan bahan untuk ditulisnya.
Solusi: Sebelum menulis sebuah artikel sebaiknya kita mengumpulkan bahan kepustakaan yang relevan dengan tema yang akan kita tulis. Sekarang ini bukan hal yang sulit, kita bisa mencarinya di internet. Baca 3 - 5 artikel yang relevan. Catat yang sekiranya penting. Sekiranya dirasa cukup kita bisa mulai menulis artikel dengan terlebih dahulu membuat kerangka atau outlinenya.
2. Bingung Harus Memulai dari Mana
Kasus: ada juga yang kebingungan harus menulis dari mana memulainya. Tema sudah ada namun untuk menulis kalimat pertama pun kebingungan. Penyebabnya bisa jadi karena ia ingin membuat artikel yang langsung bagus.
Solusi : jangan punya pikiran dapat membuat artikel yang sekali jreng langsung bagus. Bagusnya sebuah artikel itu setelah melalui proses edit atau perbaikan. Jadi tulis saja dulu apa yang terlintas dipikiran, jangan pedulikan bagus tidaknya. Nanti juga aetelah aelesai kota edit-edit lagi. Kita sempurnakan. Yang kurang ditambah. Yang tidak nyambungbdibuang. Dan seterusnya.
Bisa juga anda baca-baca artikel punya orang. Kita bisa mencontohnya. Memodifikasinya dengan bahasa kita. Syukur-syukur dengan membaca artikel orang kita bisa terinsfirasi menemukan kalimat yang sesuai dengan pikiran kita.
3. Artikel Tak Kunjung Selesai
Kasus :ada yang mengalami kesulitan ketika menulis artikel justru ia tak berhasil merampungkan artikel. Tak kunjung selesai artikel yang ia buat. Hanya beberapa alinea, kemudian macet. Penyebabnya, di antaranya karena ia tak berhasil membuat outline artikel yang benar. Outline ini sebenarnya bisa kita tulis atau cukup ada di pikiran saja.
Baca Juga : Cara Menulis Artikel Opini yang MenarikSolusi : buat outline artikel secara tertulis. Supaya kita bisa mendapatkan gambaran yang utuh tentang artikel yang akan kiita tulis. Jangan hanya mengandalkan di pikiran saja. Tapi tulis sehingga kita bisa mudah dalam menulis artikel alinea demi alinea. Kelebihan laiinya bila kita menuliskan outline alinea, kita pun bisa dengan mudah menambah hal yang tadinya belum terpikirkan. Atau sebaliknya, membuang yang kita anggap kurang pas.
4. Ini Penyebab Utamanya: Kurang Latihan
Kasus : banyak orang menyangka bahwa menulis artikel itu harus punya bakat. Saya mengatakan, untuk bisa menulis artikel dengan baik, dengan lancar, itu diperlukan latihan. Menulis artikel itu keterampilan. Sekali lagi, keterampilan.
Artinya agar tidak mengalami kesulitan dalam menulis artikel, anda harus banyak berlatih menulis artikel. Menulis, menulis dan menulis, itu nasehatnya. Menulis artikel itu keterampilan yang harus diasah.
Artinya, dan ini inti dari sebenarnya masalah, kalau anda atau kita baru mulai belajar menulis artikel, itu pasti akan merasa kesulitan. Pasti! Tidak ada orang yang mulai belajar membuat artikel langsung lancar, enggak ada itu.
Kalau kita ingin mudah menulis artikel, tidak ada cara lain, anda harus terus berlatih. Terus belajar, betapapun pada awalnya kesulitan. Belajarnya bisa didahului dengan banyak membaca artikel sesuai dengan minat kita. Kemudian kita praktek, praktek, praktek. Menulis, menulis, menulis ... tak peduli hasilnya jelek atau bagaimana.
Lama kelamaan kesulitan dalam menulis artikel akan bisa dilewati. Menulis artikel akan menjadi mudah. Tak ada cara lain selain terus berlatih dan berlatih. Menulis dan menulis. Insya Allah kita akan menemukan caranya sendiri. Keterampilan membuat artikel akan terbentuk dan terasah.
Baca Juga : Cara Membuat Artikel yang Enak Dibaca
Kesimpulan
Kenapa anda merasa kerepotan dalam menulis artikel? Penyebabnya bisa macam-macam, bisa hanya satu atau dua macam, atau bahkan lebih. Agar mudah menulis artikel, kita harus:1. Kuasai masalah atau tema yang akan kita tulis menjadi artikel;
2. Buat outline atau kerangka artikel secara tertulis;
3. Banyak membaca artikel karya orang lain;
4. Terus mengasah keterampilan menulis dengan cara terus membuat atau menulis artikel.
Saya kira cukup jelas ya. Sekian dulu artikel kali ini, yang sudah agak panjang lebar ini. Lain kali kita sambung kembali dengan artikel lainnya, masih tentang Panduan Menulis Artikel. Sampai jumpa, salam.
0 komentar:
Posting Komentar